Contoh Debat B. Indonesia Pembicara Pertama Tim Pemerintah

Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. 

Dalam kegiatan debat harus ada beberapa hal, yaitu;

1. Pemimpin sidang/debat
2. Pengatur waktu 
3. Pedebat (Tim pemerintah/afirmasi dan tim oposisi)
4. Juri

Jenis mosi dibagi menjadi dua, yaitu mosi prosidural dan mosi psikologis. Yang membedakan diantara keduanya yaitu mosi prosidural memakai kata "menyetujui" dan mosi psikologis memakai kata "mempercayai". Dalam contoh mosi debat yang akan saya berikan yaitu mosi prosidural dengan judul "Sidang ini menyetujui ditiadakannya aturan tinggal kelas pada kurikulum 2013". 

Berikut adalah contoh pembicara pertama tim pemerintah dengan tugasnya adalah memperkenalkan diri, menjelaskan definisi, team split, dan memberikan argumen.

Pembicara 1

Terima kasih pada moderator atas kesempatan yang diberikan. Dewan juri yang terhormat, tim lawan, dan hadirin yang kami hormati.
Assalamualaikum wr wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Dewan juri dan hadirin sekalian,
Sebelum kita mendebatkan mosi kita pada pagi hari ini, izinkanlah kami dari kelompok 1 untuk memperkenalkan diri. Saya Witriani sbg pembicara pertama. Tugas saya ialah menjelaskan kata kunci, dan mengutarakan dasar argumentasi tim kami. Di sebelah kiri saya ada Devi sbg pembicara kedua, tugasnya adalah menanggapi argumentasi tim lawan, menguatkan argument tim kami dengan contoh dan fakta fakta berdasarkan kontruksi berpikir tim pro. Selanjutnya yang paling ujung yaitu Damayanti sbg pembicara ketiga akan menanggapi kembali pernyataan dari tim kontra. Kemudian menguatkan argumentasi tim kami, dan merangkum pernyataan dari pembicara pertama dan kedua.

Bagian akhir dari sistematika debat ini akan ditegaskan kembali oleh Witriani Sbg pembicara pertama tim pro dalam pidato penutup.

Hadirin sekalian, mosi yang diperdebatkan pada pagi hari ini adalah Ditiadakannya Aturan Tinggal Kelas pada Kurikulum 2013. 
Selanjutnya ada tiga kata kunci yang menjadi dasar argument tim pro. Pertama tinggal kelas, kedua kurikulum 2013, dan ketiga adalah Tiada.

Tinggal kelas adalah suatu kondisi dimana siswa tidak bisa naik ke kelas yang lebih tinggi karena tidak semua bidang studi tuntas dan beberapa persyaratan naik kelas tidak terpenuhi. Alhasil siswa tersebut harus mengulang kembali di jenjang kelas yang sama.
Jadi tinggal kelas merupakan hal yang tidak diinginkan oleh semua siswa.

Kata kunci kedua adalah kurikulum 2013
Kurtilas  adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013. Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.

Dan kata kunci ketiga adalah Tiada yang berarti tak ada.
Oleh karena itu kami sangat setuju dengan mosi ini karena beberapa hal.
Pertama karena potensi dari setiap anak berbeda. Setiap orang mempunyai kecerdasannya masing masing ada yang pada bidang akademik dan banyak juga yang di luar bidang tersebut. Oleh karena itu tidak semua siswa mahir dalam pelajaran yang diprioritaskan. dengan kebijakan ini murid yang belum mencapai standar ketuntasan dianjurkan tetap boleh naik kelas tetapi harus mengulang pelajaran yang belum dikuasai sebagai solusinya.

Kedua karena factor kerugian yang ditanggung siswa tersebut jika tidak naik kelas. Tinggal kelas bukan merupakan keputusan yang bijak bagi siswa. Alih alih ingin memberi efek jera dengan dikenakan hukuman tidak naik kelas. Ada siswa yang menjadi liar dan memilih untuk berhenti sekolah. Siswa yang tinggal kelas juga akan dihadapi beberapa kerugian misalnya rugi materi dan waktu, efek psikologis yang akan timbul dan resiko putus sekolah seperti yang saya katakan tadi.

Jadi sekali lagi kami tegaskan bahwa ditiadakannya aturan tinggal kelas harus diberlakukan mengingat itu bukan keputusan yang bijak bagi siswa dan hanya karena tidak tuntas dalam suatu pelajaran yang diprioritaskan mengharuskan siswa itu tinggal kelas. jelas, setiap siswa memiliki kemampuan pada bidangnya masing masing. Kata lainnya adalah siswa tersebut masih mampu berkembang pada pelajaran yang dia kuasai untuk masa depannya.

Sekian dan terimakasih, selanjutnya saya kembalikan pada moderator.  


Sekian yang dapat saya berikan, semoga bermanfaat:)


  by: Witriani         

Komentar